tekno
Langganan

KLHK: Lubang Ozon di Antarktika Tidak Berdampak Langsung ke Indonesia - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Newswire  - Espos.id Teknologi  -  Rabu, 11 Oktober 2023 - 16:16 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi lapisan ozon berlubang. (Freepik.com)

Esposin, SOLO-Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan temuan lubang ozon seluas 26 juta kilometer persegi di atas Antarktika tidak berdampak langsung kepada Indonesia. Simak ulasannya di info teknologi kali ini.

"Lubang ozonnya terjadi di Antarktika. Jadi, negara-negara yang dekat dengan Kutub Selatan yang lebih terkena dampak, seperti Australia. Kalau lubang ozonnya makin meluas, baru Indonesia terdampak," kata Direktur Mitigasi Perubahan Iklim KLHK Yulia Suryati dikutip dari Antara pada Rabu (11/10/2023).

Advertisement

Meskipun lubang ozon di atas Antarktika  tidak berdampak langsung terhadap Indonesia, Yulia menyampaikan bahwa masyarakat RI dapat berperan dalam melindungi ozon, salah satunya adalah melalui tindakan mengurangi penggunaan bahan perusak ozon (BPO) yang banyak terdapat pada sistem pendingin.

"Kita harus mengurangi penggunaan bahan perusak ozon yang banyak digunakan pada sistem pendingin. Masyarakat pada saat harus menyervis AC atau sistem pendingin lainnya harus memastikan refrigerant [pendingin] yang bersifat BPO tidak dilepas ke udara atau atmosfer," kata Yulia menjelaskan.

Badan Antariksa Eropa (ESA) melalui pemantauan yang dilakukan dengan Satelit Copernicus Sentinel 5P menemukan kemunculan lubang ozon di atas Antarktika yang mencapai ukuran seluas 26 juta kilometer persegi.

Advertisement

Luas lubang ozon itu diperkirakan setara dengan tiga kali luas Brasil. Sebagaimana dikutip dari Live Science, data satelit menunjukkan bahwa ukuran lubang pada lapisan ozon di atas Antartika itu adalah salah satu yang terbesar yang pernah muncul.

Setelah tahu bahwa lubang ozon di atas benua Antarktika tidak berdampak langsung kepada Indonesia, ketahui pula penyebab kemunculannya. Para ahli menilai lubang tersebut muncul akibat letusan gunung berapi bawah laut Tonga pada awal 2022.

Lapisan ozon merupakan lapisan di atmosfer pada ketinggian 20 km sampai 35 kilometer di atas permukaan bumi yang mampu menyerap 97 hingga 99 persen sinar ultraviolet matahari yang berpotensi menimbulkan kerusakan di muka bumi.

Advertisement

Pelindungan lapisan ozon dapat mengurangi dampak radiasi sinar ultraviolet B terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup lain serta lingkungan hidup.

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif