tekno
Langganan

Wow! Kingkong Punah Karena Diet - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Jibi Solopos Antara  - Espos.id Teknologi  -  Rabu, 15 Januari 2014 - 04:30 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi kingkong (fineartamerica.com)

Esposin, JAKARTA -- Kingkong alias Gigantopithecus, kera terbesar diperkirakan punah karena diet buah berkadar gizi rendah.

Sekitar 80 tahun silam, antropolog Belanda Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald menemukan gigi raksasa di toko obat di Hongkong, dan dari situlah Gigantopithecus itu dinamai kingkong.

Advertisement

Sejak itu, ribuan gigi raksasa -dan tiga tulang rahang– muncul di Asia selatan.

Gigi-gigi raksasa dan tulang rahang itu menunjukkan bahwa Gigantopithecus bisa bertinggi 3 meter sehingga membuatnya kera terbesar yang pernah dikenal dan kemungkinan besar ada hubungannya dengan orang utan.

Namun penyebab mengapa hewan ini punah, belum jelas terungkap, kutip New Scientist sebagaimana dilansir Kantor Berita Antara, Selasa (14/1/2014).

Advertisement

Tapi kini Yingqi Zhang dari Laboratorium Sistematika Evolusi Vertebrata pada Akademi Sains China di Beijing, telah menganalisis 17 gigi baru Gigantopithecus.

Berumur kira-kira 400 ribu tahun, gigi-gigi kera raksasa ini adalah diantara yang paling muda dari sisa kera yang pernah ditemukan. Artinya, gigi-gigi ini milik para kera raksasa terakhir yang berjalan di Bumi.

Kebanyakan dari gigi-gigi ini tergerus yang menunjukkan ada masalah pada pola makan mereka, kata Zhang.

Advertisement

"Ada sesuatu yang buruk sebelum punahnya Gigantopithecus, dan saya kira itu berasal dari makanan," sambung Zhang.

Kera raksasa ini harus mengubah pola makannya karena iklim menjadi dingin dan makanan kesukaan mereka --kemungkinan besar bambu-- menjadi langka ditemukan.

Gigi mereka menunjukkan kera-kera itu berubah melahap buah rendah gizi namun kaya asam pengikis lapisan email, kata Zhang.

Tapi buah itu bagus untuk kebanyakan kera, kata Kornelius Kupczik dari Institut Antropologi Evolusioner Max Planck di Leipzig, Jerman.

"Simpanse melahap banyak buah-buahan yang sangat pahit atau berasam bagi mulut manusia," kata dia, tapi gigi simpanse tidak rusak.

Advertisement
Rini Yustiningsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif