Esposin, JAKARTA-Waktu yang dibutuhkan hacker atau peretas untuk menyerang korban kini makin cepat.
Baru-baru ini tercatat waktu breakout atau rata-rata waktu yang dibutuhkan pelaku kejahatan siber dari korban pertama ke korban selanjutnya adalah 79 menit.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Angka inipun lebih cepat 5 menit dibandingkan dengan rekor pada tahun lalu yang baru mencapai 84 menit. Makin menantang karena waktu breakout tercepat selama setahun terakhir hanya sekitar 7 menit.
Oleh karena itu, Head of Counter Adversary Operation, CrowdStrike Adam Meyers berharap para pemimpin keamanan dapat segera berdiskusi dengan tim mereka untuk mendapatkan solusi terbaik. “Solusi yang dapat menghentikan pergerakan lateral pelaku serangan siber dalam waktu tujuh menit saja,” tutup Adam.
Sementara itu, banyaknya hacker atau peretas yang menggunakan strategi dan platform baru membuat ancaman keamanan siber semakin rumit dan mendalam.
Adam Meyers mengatakan salah satu contohnya adalah penyalahgunaan kredensial yang valid dan mengambil data pribadi di dalam komputasi awan ataupun perangkat lunak. “Di saat kita berbicara tentang bagaimana cara menghentikan kejahatan siber, kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa pelaku kejahatan ini terus bergerak dengan semakin lihai,” ujar Adam, dikutip Senin (28/8/2023).
Laporan CrowdStrike Threat Hunting 2023 menemukan upaya pencurian data pribadi di dalam komputasi awan ataupun perangkat lunak meningkat hingga 160 persen dibandingkan tahun sebelumnya
Tak heran, kerberoasting atau serangan yang dilakukan dengan mengakses akun korban untuk mendapatkan data-data sensitif, mengalami peningkatan hingga 582 persen selama setahun terakhir. Angka inipun mengalami kenaikan sekitar 6 kali lipat setiap tahunnya.
Adapun, 62 persen dari akun yang diakses oleh peretas merupakan akun yang valid. Lebih lanjut, untuk melakukan serangan ini, peretas kerap memanfaatkan aplikasi manajemen IT jarak jauh. Hal ini dilakukan untuk menghindari deteksi dan menyamarkan diri.
Penyalahgunaan aplikasi jarak jauh ini pun meningkat hingga 312 persen selama setahun terakhir.
Lebih lanjut, laporan tersebut juga menemukan waktu yang dibutuhkan oleh peretas untuk menyerang korbannya makin cepat dari tahun ke tahun.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Hacker Makin Berbahaya, Serangan dengan Metode Penyamaran Meningkat 6x Lipat Setiap Tahun"