by Akhmad Ludiyanto - Espos.id Teknologi - Selasa, 18 April 2023 - 15:35 WIB
Esposin, SOLO-Singapura menjadi negara dengan internet kecepatan tertinggi. Sementara itu, Indonesia bahkan belum masuk 10 besar negara dengan internet berkecepatan ter
Speedtest kembali merilis laporan tentang negara-negara yang memiliki internet tercepat di dunia. Lembaga pengukur kecepatan internet tersebut mengurutkan peringkat kecepatan internet di 141 negara untuk tahun 2023.
Dikutip dari Indihome, laporan bertajuk Speedtest Global Index memaparkan bahwa Qatar menjadi negara dengan internet seluler tercepat di dunia. Sedangkan Singapura termasuk negara dengan akses internet fixed broadband tertinggi di dunia.
Selain akses internet fixed broadband, Speedtest juga menyertakan daftar negara dengan internet seluler tercepat di dunia, yaitu:
Selain akses internet fixed broadband, Speedtest juga menyertakan daftar negara dengan internet seluler tercepat di dunia, yaitu:
Ditilik dari laporan Speedtest Global Index, Indonesia belum menjadi bagian dari 10 negara dengan internet tercepat di dunia. Pasalnya Tanah Air kita ini baru memiliki internet broadband sebesar 25.45 Mbps. Sementara itu, kecepatan internet mobile lebih rendah lagi, yaitu 17.57 Mbps.
Bahkan Indonesia kalah jauh dengan Malaysia yang memiliki kecepatan internet seluler sebesar 43.46 Mbps sehingga negara tersebut menempati posisi 45 dan posisi 36 untuk internet fixed broadband dengan kecepatan 90.89 Mbps.
Lembaga APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) telah melakukan survei yang menyebutkan dari total 272.682.600 penduduk Indonesia, sebanyak 210.026.769 orang sudah menggunakan jaringan internet sebagai bagian dari kebutuhan sehari-hari.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa 77.02% penduduk Indonesia sudah memperoleh akses internet. Malah jumlah tersebut mengalami peningkatan hampir 4% persen dari jumlah pengguna internet di 2020 lalu.
Data APJII juga menunjukkan sebanyak 98% penduduk internet telah menggunakan media sosial serta mampu mengakses layanan publik dan bertransaksi secara online. Itu artinya sebagian besar masyarakat Indonesia sudah melek teknologi, lho.