Esposin, SOLO – Tempest Stela, sebuah prasasti kuno dari Mesir berusia 3.500 tahun menjadi salah satu catatan ramalan cuaca tertua di dunia. Catatan dari batu tersebut sekaligus membantu mengingat kembali sejarah kehidupan Firaun Mesir di masa lampau.

Dikutip Daily Mail, Rabu (3/4/2014), terjemahan baru prasasti sekitar 40 garis di blok kalsit setinggi 6 kaki atau 182 cm ini menjelaskan tentang keadaan cuaca yang terjadi kala itu. Dalam tulisan  tersebut menjelaskan tetang hujan serta keadaan langit yang gelap saat dilanda badai tiada henti dengan suara keras melebihi suara teriakan masa.

Ahli dari University of Chicago Oriental Intitute percaya pola cuaca yang tercatat dalam Tempest Stela yang tak biasa dapat dijelaskan karena hasil ledakan dari gunung berapi besar Thera atau Santorini di laut Mediterania.

Karena letusan gunung berapi tersebut Mesir mengalami gangguan cuaca yang signifikan. Terjemahan terbaru Tempest Stela menujukkan saat terjadi letusan Thera, Mesir tengah berada dalam kekuasaan Firaun Ahmose. Penemuan tersebut sekaligus dapat mengubah pemikiran para ahli yang sebelumnya sempat menduga kejadian itu terjadi saat manusia tengah berada pada Zaman Perunggu.

Tempest Stela memberikan keterangan berarti saat pemerintahan Firaun Ahmose tengah memerintah. Pemerintahannya menandai awal kerajaan baru saat mesir tengah mengalami masa puncak kejayaan. Prasasti tersebut ditemukan dalam keadaan terpotong di Thebes, Luxor, Mesir di mana Ahmose memerintah.

Berita Terkait

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif