by Akhmad Ludiyanto - Espos.id Teknologi - Kamis, 22 Juni 2023 - 22:54 WIB
Esposin, SOLO-Dua pemuda Indonesia meluncurkan startup teknologi pendidikan dan pengembangan tenaga kerja Indonesia yang berbasis Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang mereka namai Masa AI.
Kedua inovator tersebut adalah Jason Sudirdjo, 20, dan kakaknya, Davyn Sudirdjo, 22. Jason merupakan mahasiswa Berkeley dan Davyn Sudirdjo adalah lulusan master Stanford Symbolic Systems. Selain mereka ada co-founder yakni Wilson Liang, 23, warga Amerika Serikat (AS) lulusan master Stanford Computer Science.
Jason dan Davyn menjelaskan bahwa Masa AI adalah perusahaan solusi AI pertama di Indonesia dengan 2 unit bisnis dalam vertikal yang berbeda, yakni efisiensi bisnis besar dan pendidikan.
Masa menawarkan solusi berbasis AI yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis customer. Dalam tahap awal Masa AI akan fokus pada teknologi pendidikan dan pengembangan tenaga kerja Indonesia yang berbasis kecerdasan buatan.
Masa menawarkan solusi berbasis AI yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis customer. Dalam tahap awal Masa AI akan fokus pada teknologi pendidikan dan pengembangan tenaga kerja Indonesia yang berbasis kecerdasan buatan.
Dengan sumber daya dari Silicon Valley, Masa AI bertujuan meningkatkan keterampilan 150 juta pekerja dan 50 juta siswa Indonesia. Dimulai dengan kemampuan Bahasa Inggris.
Dua produk dari Masa AI adalah JennieTest dan JennieSpeak.
Menurutnya, AI akan mengevaluasi kekuatandan kelemahan, memberikan soal latihan tak terbatas, simulasi full test tak terbatas, materi pembelajaran tak terbatas yang semuanya disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Menariknya, ada robotutor atau tutor robot yang siaga setiap hari dan 7 hari dalam sepekan secara real-time yang bisa ditanya apapun sebanyak yang dimau.
Sementara itu, Davyn mengatakan, platform ini memulai dengan fokus pada bahasa Inggris. “Bahasa Inggris adalah sebuah skill yang dibutuhkan secara universal sebagai fondasi skill-skill lainnya,” ujarnya.
JennieTest bisa diakses dengan harga berlangganan hanya Rp.19,000 per dua pekan dan dapat digunakan tanpa batas.
JennieSpeak dihargai sehemat Rp2,500 per praktik berbicara. Ini 95% lebih murah dibandingkan jutaan rupiah yang biasanya siswa habiskan setiap bulan di antara semua kelas zoom, video lessons, subscriptions, past papers, dan textbooks.