by Rendi Mahendra - Espos.id Teknologi - Selasa, 12 September 2023 - 09:57 WIB
ESPOS.ID - Ilustrasi senjata api (Freepik)
Esposin, JAKARTA - Pedagang senjata berbasis di Florida, Amerika Serikat Marc Morales, memimpin perusahaan Global Ordnance mendapat kontrak sekitar USD1 miliar dari Pentagon terkait senjata dalam perang Rusia vs Ukraina. Para pedagang pun ambil untung dari penjualan senjata tersebut.
Pedagang senjata ini mengambil keuntungan dari perang Rusia vs Ukraina. Seperti dikutip dari New York Times, Departemen Pertahanan AS telah membayar sekitar USD$1 miliar kepada Marc Morales yang pernah didakwa karena diduga menyuap pejabat asing dan telah membangun bisnis sampingan senilai USD200 juta dengan menjual amunisi langsung ke Ukraina. Pedagang senjata ini berbasis di Florida, dan memimpin perusahaan Global Ordnance yang mendapat kontrak sekitar USD1 miliar dari Pentagon.
Menurut penyelidikan, Morales membayar seorang sersan senior di tentara Ukraina, Volodymyr Koyfman, untuk mengatur pertemuan di pemerintahan Ukraina agar kontaknya dapat menjelaskan aspek diam dari strategi perang pemerintahan Biden.
“Mereka beroperasi dalam perdagangan senjata yang sangat gelap dan tidak jelas, sebuah industri yang menjadi semakin buram ketika Ukraina membatalkan peraturan anti korupsi yang telah diterapkan selama bertahun-tahun,” tulis laporan tersebut.
Secara total, AS telah memberikan bantuan militer kepada Ukraina lebih dari USD40 miliar, termasuk rudal Himars dan sistem pertahanan udara Patriot.
Bryan Van Brunt, penasehat umum Global Ordnance, mengatakan perusahaannya mengikuti hukum dan pemerintah Ukraina mengetahui pekerjaan Koyfman di Global Ordnance.
Pada saat yang sama, menurut dua pesaing Morales, ia memiliki keuntungan yang tidak adil, bukan karena hubungannya dengan Koyfman, namun karena hubungannya dengan Pentagon.
Selain itu, penyelidikan menunjukkan bahwa Morales bukanlah satu-satunya pedagang senjata yang memiliki koneksi di pemerintahan Ukraina.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Pedagang Senjata di AS Ambil Keuntungan dari Perang Rusia vs Ukraina"