tekno
Langganan

Nomor WA Rektor UNS Solo Dibajak, Kirim File Undangan Pernikahan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Akhmad Ludiyanto  - Espos.id Teknologi  -  Jumat, 21 Juli 2023 - 17:07 WIB

ESPOS.ID - Rektor UNS Solo Jamal Wiwoho (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Esposin, SOLO-Nomor kontak WhatsApp atau WA Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jamal Wiwoho, 081226XXXXX dibajak orang tak dikenal. Nomor tersebut digunakan untuk mengirimkan undangan dengan format file APK.

Wartawan Esposin, juga menerima pesan dari nomor Rektor tersebut, Jumat (21/7/2023) tanpa membukanya/mengunduhnya. Nomor yang sebelumnya digunakan oleh Rektor Jamal ini mengirimkan file Undangan Pernikahan dan Turut Mengundang dengan format APK.

Advertisement

Esposin pun mencoba mengonfirmasi ke Rektor Jamal di nomor lainnya. Ia mengatakan bahwa benar nomornya  081226XXXXX memang sedang dibajak orang tak dikenal. “Napaknya nomor lama HP saya diretas. Mohon jika nomor itu minta transfer uang/undangan/bantuan/pertolongan jangan dilayani,” ujarnya.

Jamal juga membuat pengumuman kepada kolega agar mengabaikan pesan dari nomor lamanya. Oleh sebab itu, ia meminta semua orang yang menerima pesan dari nomor tersebut agar mengabaikannya.

“PEMBERITAHUAN, Sehubungan dengan nomor WA saya (081226XXXXX) sdg diretas/di hack oleh orang tak dikenal. Mhn agar bpk/ibu mengabaikan/tidak perlu merespon sgl permintaan yg disampaikan dengan menggunakan nomer tsb.

Advertisement

Untuk sementara saya menggunakan nomor ini (0822205XXXXX) untuk berkomunikasi. Terimakasih. Jamal Wiwoho UNS,” bunyi pesan tersebut.

Dikutip dari Bisnis, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Semuel Abrijadi Pengerapan mengingatkan masyarakat agar tak mudah percaya bila menerima pesan serupa. "APK itu bahaya, jangan di-download," katanya di Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Dia menyebut, penjahat siber menyembunyikan sistem yang berbahaya dalam file APK berkedok undangan atau informasi lainnya itu.

Advertisement

Saat penerima pesan mengklik tautan dengan format APK yang dikirimkan, sambungnya, maka otomatis sistem tersebut akan ter-download dan oknum tak bertanggung jawab tersebut bisa memiliki akses terhadap ponsel hingga data-data di dalamnya. "Jadi kalau mau download [aplikasi] itu harusnya dari toko aplikasi. Jangan APK. APK itu kan kayak program. Waktu kamu buka, itu kan pasti dia download software-nya. Dia itu [menyembunyikan] di dalam undangannya," terang Semuel.

Advertisement
Akhmad Ludiyanto - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif