by Ratih Nisa Intana - Espos.id Teknologi - Kamis, 7 Januari 2021 - 14:05 WIB
Esposin, SOLO-- Meningkatnya angka infeksi Covid-19 di Indonesia, membuat proses deteksi Covid-19 menjadi langkah yang penting. Ada beragam alat tes yang dikembangkan untuk mempercepat deteksi, seperti rapid test dan PCR. Tak berhenti pada kedua tes itu, UGM juga punya alat pendeteksi Covid-19 bernama GeNose.
GeNose sendiri merupakan hasil kolaborasi tim ahli lintas bidang ilmu di UGM. Alat ini mendeteksi virus Covid-19 melalui embusan napas dengan alat yang telah terintegrasi dengan perangkat berbasis artifisial (Artificial Intelligence).
Tentunya, ini menjadi harapan baru untuk membantu meningkatkan jumlah tes Covid-19, selain rapid test dan PCR. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut fakta GeNose, alat deteksi Covid-19 dari UGM, yang dirangkum dari berbagai sumber Rabu (6/1/2021).
Covid-19 Gejala Ringan, Begini Tips Tetap Aman Isolasi Mandiri di Rumah
Covid-19 Gejala Ringan, Begini Tips Tetap Aman Isolasi Mandiri di Rumah
Ketua tim pengembang GeNose, Profesor Kuwat Triyana, menyebut orang yang terinfeksi Covid-19 memiliki karakteristik mengembuskan lebih banyak senyawa ethyl butanoate dibandingkan orang sehat. Hal ini yang jadi pembedanya, bukan munculnya senyawa baru. Senyawa yang sudah ada tersebut, kemudian akan diketahui lebih tinggi atau rendah
GeNose, menurut Bambang, hanya mendeteksi adanya partikel atau senyawa yang memang secara spesifik dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi Covid-19.
Prof. Kuwat mengatakan, sebelumnya butuh waktu sekitar 3 menit, kemarin saat uji di BIN sudah bisa turun menjadi 80 detik sehingga lebih cepat lagi.
Ganjar Belum Izinkan Sekolah di Jateng Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Dalam uji validasinya, ada sekitar 615 sampel napas, dan 382 napas diantaranya yang disebutkan berpola positif terpapar Covid-19. Uji validasi ini dilakukan pun di RS Bhayangkara dan RSKLC.
"Uji validasi sebelumnya dilakukan untuk memetakan bagaimana pola yang jelas [Covid-19], dan bagaimana pola ke orang-orang yang sakit tapi non Covid-19," jelas Dian K Nurputra dari Tim GeNose UGM, seperti yang dilansir dari detik.com.
Selain itu, pengambilan sampel tes berupa embusan nafas juga dirasakan lebih nyaman dibanding usap atau swab.
Menurut Prof. Kuwat setelah izin edar diperoleh maka tim akan melakukan penyerahan GeNose C19 hasil produksi massal batch pertama yang didanai oleh BIN dan Kemenristek/BRIN untuk didistribusikan.
“Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, kami berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau atau totalnya 12 ribu orang sehari. Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan nafas sehingga satu jam dapat mengetes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam,”urainya seperti yang dikutip dari Liputan6.com, Selasa (5/1/2020).