by Akhmad Ludiyanto - Espos.id Teknologi - Jumat, 23 Juni 2023 - 14:45 WIB
ESPOS.ID - Kapal selam wisata Titanic, Titan, milik OceanGate. (Bisnis)
Esposin, SOLO-Kapal selam wisata Titan, yang hilang kontak sejak Minggu (18/6/2023) diyakini meledak di dalam laut. 5 penumpang di dalamnya dinyatakan meninggal dunia.
Lima orang yang meninggal di dalam kapal selam Titan adalah "penjelajah sejati," demikian disampaikan oleh perusahaan yang mengoperasikan penyelaman tersebut.
Pria-pria tersebut "mempunyai semangat petualangan yang khas," demikian dikatakan oleh OceanGate dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Esposin dari BBC, Jumat (23/6/2023).
Kelima orang tersebut meninggal dalam apa yang diyakini oleh Penjaga Pantai AS sebagai ledakan yang menghancurkan.
Bagian-bagian dari kapal selam tersebut ditemukan pada hari Kamis (22/6/2023), sekitar 1.600 kaki (487 meter) dari haluan reruntuhan Titanic.
Kapal selam tersebut dipenumpangi Stockton Rush, CEO OceanGate yang berusia 61 tahun, pengusaha Inggris-Pakistan Shahzada Dawood, 48 tahun, dan putranya Suleman, 19 tahun, serta pengusaha Inggris Hamish Harding, 58 tahun.
Pria kelima yang berada di dalam kapal selam, Paul-Henry Nargeolet, adalah mantan penyelam angkatan laut Prancis berusia 77 tahun dan penjelajah ternama.
Pada konferensi pers hari Kamis, Laksamana Muda John Mauger dari Penjaga Pantai AS mengatakan bahwa puing-puing tersebut diyakini berasal dari kapal selam Titan.
Belum jelas apa yang menyebabkan kehancuran Titan, tetapi terungkap bahwa Angkatan Laut Amerika Serikat mungkin telah mendengar ledakan tersebut.
Seorang pejabat angkatan laut mengatakan kepada CBS News bahwa "anomali akustik yang sesuai dengan implosi" terdeteksi sesaat setelah Titan kehilangan kontak dengan permukaan. Kehilangan kapal tersebut menyebabkan pencarian internasional massif yang melibatkan tim dari Amerika Serikat, Kanada, Britania Raya, dan Prancis.
OceanGate mengatakan mereka menghargai "dedikasi mereka dalam mencari kelima penjelajah ini, dan hari-hari serta malam-malam mereka yang tak kenal lelah dalam mendukung kru kami dan keluarga mereka".
Keluarga Mr. Harding menggambarkannya sebagai "sosok yang unik". "Ia adalah seorang penjelajah yang penuh gairah, apa pun medannya, yang hidup untuk keluarganya, bisnisnya, dan petualangan berikutnya," demikian pernyataan keluarga yang dirilis oleh perusahaan Mr. Harding, Action Aviation.
Sebuah pernyataan dari keluarga Dawood berterima kasih kepada kru penyelamat dan mengatakan mereka "terharu dengan cinta dan dukungan yang diterima dan berterima kasih kepada mereka yang menunjukkan kebaikan dalam kemanusiaan".
Azmeh Dawood mengatakan kepada NBC News bahwa keponakannya, Suleman, "merasa takut" sebelum pergi dalam perjalanan itu, tetapi ia menghadapi perjalanan tersebut karena ingin membuat ayahnya senang. "Saya merasa tidak percaya," katanya. "Ini adalah situasi yang tidak nyata."
Ahli penyelaman David Mearns mengatakan ia kehilangan dua temannya, Mr. Harding dan Mr. Nargeolet, dengan cara yang "paling mengerikan".
"Hamish Harding adalah sosok yang luar biasa," kata Mr. Mearns, sambil menambahkan bahwa Mr. Nargeolet adalah "hampir menjadi legenda" di bidang penjelajahan lautan dalam. Keluarga Mr. Nargeolet menghormati cintanya terhadap Titanic, sambil menambahkan: "Tetapi yang kami ingat dari dia adalah hatinya yang besar, rasa humornya yang luar biasa, dan seberapa besar dia mencintai keluarganya."
Anak tiri Mr. Nargeolet mengatakan "rumah kedua baginya adalah lautan".
Ayah tirinya mengunjungi reruntuhan kapal Titanic lebih dari 30 kali, katanya kepada CBS News: "Titanic sangat berarti baginya, setiap benda bersejarah yang ia angkat, baik itu kecil maupun besar, sangat berarti baginya."
Richard Garriot de Cayeux, Presiden Explorers Club yang berbasis di Amerika Serikat, yang juga merupakan anggota Mr. Harding dan Mr. Nargeolet, turut memberikan penghormatan.
Dalam sebuah pernyataan, dia mengatakan bahwa organisasi tersebut "terpukul" dan kenangan para pria tersebut "akan menjadi berkat dan akan terus menginspirasi kami dalam nama ilmu pengetahuan dan eksplorasi".
Bagaimana reruntuhan ditemukan? Puing-puing tersebut ditemukan oleh kendaraan pencarian bawah air yang dikendalikan dari jarak jauh (ROV).
Bagian-bagian terpisah ditemukan yang memungkinkan otoritas untuk mengkonfirmasi bahwa mereka berasal dari Titan, termasuk kerucut ekor.
Laksamana Muda Mauger mengatakan bahwa dia belum memiliki jawaban apakah kemungkinan jasad kelima pria di dalam kapal akan ditemukan. "Ini adalah lingkungan yang sangat tak kenal belas kasihan di dasar laut sana," katanya.
ROV akan tetap berada di area tersebut saat penyelidikan terhadap apa yang terjadi berlanjut, tambah Laksamana Muda Mauger. Tetapi personel pencarian-termasuk ahli medis dan teknisi akan pulang dalam 24 jam ke depan.
Para ahli mengatakan kepada BBC bahwa mengumpulkan dan menganalisis puing-puing, terutama serat karbon yang menjadi bagian utama lambung, mungkin dapat memberikan petunjuk tentang penyebab bencana tersebut.
"Dalam kasus ini adalah kegagalan bencana pada rumah utama, kapal selam tersebut akan mengalami tekanan yang sangat tinggi, setara dengan berat Menara Eiffel, puluhan ribu ton, yang memampatkan kapal," kata Profesor Blair Thornton dari Universitas Southampton.
"Kami berbicara tentang implosi yang sangat kuat pada rumah utama."
Pekan ini, otoritas mengatakan bahwa pesawat Kanada telah mendeteksi suara di bawah air, yang beberapa ahli berspekulasi bahwa itu mungkin merupakan tanda bahwa penumpang kapal selam masih hidup.
Penjaga Pantai sekarang percaya bahwa tidak ada hubungan antara suara tersebut dan lokasi di mana puing-puing ditemukan di dasar laut.
Lokasi reruntuhan Titanic berada sekitar 370 mil (600km) dari pantai Newfoundland.